www.sbobet.com

Profil Klub Southampton FC

Profil Klub Southampton FC

Prolog

Profil klub Southampton FC,- Southampton Football Club merupakan salah satu klub yang bermain di liga utama Inggris, dan memiliki nama lain atau sebutan “The Saints” yang diambil dari nama kota Southampton, Hampshire.

Sejak 2001 Southampton FC bermain di St Mary’s Stadium, setelah sebelumnya mereka bermain di di Stadion The Dell. Klub ini mendapatkan julukan “the Saints” semenjak dari klub ini dilahirkan pertama kalinya pada tahun 1885 berdasarkan sejarah kelahiran dari klub ini yang dimulai dari para anak-anak gereja St Mary’s Church of England Young Men’s Association atau disingkat St Mary’s YMA.

Southampton hingga kini memakai seragam yang pertama kali digunakan yaitu merah dan berstrip putih. Klub ini memiliki hubungan rivalitas dengan Portsmouth yang terjadi karena kedekatan daerah regional kedua kota ini, dan kedua kota ini memiliki simbol kota Maritim di Inggris. Pertandingan antara kedua tim ini selalu dikenal dengan sebutan South Coast Derby.

Southampton memiliki prestasi meraih gelar piala FA sekali pada tahun 1976, dan peringkat tertinggi mereka sepanjang keikutsertaannya di liga Inggris adalah peringkat kedua yang didapatkan pada musim 1983/1984. Southampton juga memiliki masa kelam dengan mengalami degradasi dari Premier League pada 15 Mei 2005 yang menghentikan rentang 27 keikutsertaan mereka bermain di kompetisi tertinggi di Liga Inggris. Mereka kembali ke Premier League setelah 7 tahun absen, dan tetap bertahan hingga kini.

Sejarah Southampton FC

Pembentukan Southampton FC dan Southern League

Southampton FC berdiri dan dibentuk di gereja St.Mary, pada tanggal 21 November 1885 oleh para anggota gereja St.Mary of England Young’s Men Association. St.Mary YMA yang biasanya dipanggil seperti ini oleh lokal-lokal press, memainkan hampir seluruh pertandingan awalnya di sebuah tempat yang di sebut “the Common” yaitu sebuah tempat lapangan terbuka yang ada di sebelah utara kota Southampton.

Memainkan sepakbola di “The Common” sering sekali terjadi pertentangan dengan para pejalan kaki yang menuntut bahwa hak mereka untuk mendapatkan ruang terbuka terganggu dengan adanya pertandingan sepakbola. Jika pertandingan sepakbola untuk pertandingan yang lebih penting mereka akan memainkan pertandingan sepakbolanya di Country Cricket Ground atau di Antelope Cricket Ground yang merupakan stadion dari kandang klub Cricket di Southampton.

Pada awal mulanya Southampton ini bernama St.Mary’s Young Men’s Association FC ( biasanya disingkat menjadi St.Mary’s YMA ) yang kemudian akhirnya disingkat menjadi St.Mary’s FC pada tahun 1887/1888, sebelum akhirnya mengadopsi nama Southampton St.Mary’s ketika klub ini bergabung untuk bermain di kompetisi Southern League ( Liga Selatan ) tahun 1894.

St.Mary’s FC berhasil memenangkan Southern League pada tahun 1896/1897, klub ini akhirnya berganti nama menjadi Southampton FC yang akhirnya digunakan hingga saat ini.

Southampton FC berhasil memenangkan Southern League pada tahun 1897,1899 dan kemudian kembali berhasil memenangkannya kembali selama 3 tahun beruntun 1901, 1903, dan 1904. Dan sekitar waktu ini lah klub ini mulai membangun Stadium pertama mereka yang disebut “The Dell” yang dibangun dengan biaya 10.000 Poundsterling pada tahun 1898. Walau saat ini mereka sudah menggunakan stadion baru St Mary’s Stadium pada tahun 2001, namun mereka memiliki dasar di “the dell”.

Southampton mencapai babak final Piala FA pertamanya dari, empat kali sepanjang sejarahnya mencapai babak final piala FA di tahun 1900. Pada Final Piala FA pertamanya mereka dikalahkan dengan skor telak 0-4 atas Bury dan dua tahun kemudian mereka kembali mencapai babak final piala FA namun kembali mengalami kekalahan atas Sheffield United dengan skor 1-2.

Bergabung dengan Football League

Setelah berakhirnya perang dunia I, The Saints bergabung dengan kompetisi utama sepakbola yang kala itu baru terbentuk Football League. Mereka harus memulai kompetisi ini dari divisi tiga pada tahun 1920. Kompetisi Football League ini awalnya dibagi menjadi dua wilayah yaitu Utara dan Selatan. Pada musim 1921/1922 mereka berhasil memenangkan kejuaraan ini dan promosi ke divisi dua dan bertahan selama 31 tahun di sana.

Di musim 1922/1923 Southampton mengalami musim yang sangat unik, dimana mereka meraih 14 kemenangan, 14 kekalahan, dan 14 draw dan meraih total 42 poin atau hanya meraih 1 poin per pertandingan. Memasukkan gol dan kemasukan gol yang terjadi juga sama dan mereka finish di papan tengah klasemen.

Pada tahun 1925 dan tahun 1927, mereka meraih babak semifinal Piala FA, namun kembali menelan kekalahan 0-2 dan 1-2 atas Sheffield United dan Arsenal. Southampton secara terpaksa harus pindah kandang ke stadion rival utama mereka Fratton Park, yang merupakan markas klub utama Portsmouth pada saat perang dunia II ketika sebuah bom dijatuhkan di “The Dell”pada bulan November 1940.

Promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris pada saat itu ( divisi 1 ) hampir saja terjadi pada musim 1947/1948 ketika mereka pada akhirnya harus finish di peringkat ke 3. Semusim berikutnya kegagalan kembali terjadi ( walau mereka sempat 8 poin memimpin dan memiliki 8 pertandingan sisa yang bisa dimainkan ) dimusim 1949/1950 mereka akhirnya gagal meraih promosi hanya dengan kalah selisih gol sebesar 0,06, yang mengakibatkan mereka harus turun ke peringkat ke dua setelah kalah dari Sheffield United.

Degradasi kembali menghampiri Southampton pada tahun 1953 yang harus bermain kembali di divisi 3. Membutuhkan waktu hingga 1960 untuk Southampton agar bisa kembali bermain di divisi 2 dengan kepemimpinan Derek Reeves menciptakan 39 gol dari total 106 gol Southampton.

Promosi ke Divisi 1 dan Juara Piala FA

Pada tahun 1966 Southampton promosi ke Divisi 1 Football League, setelah berhasil menjadi runner up dengan Martin Chivers menciptakan 30 gol dari total 85 gol Southampton. Semusim berikutnya Ron Davies bergabung dengan Southampton dan menciptakan 43 gol di musim pertamanya bersama “The Saints”.

Southampton bertahan di kompetisi tertinggi liga Inggris kala itu, selama 8 tahun, dengan posisi tertinggi mereka berada di peringkat ke 7 pada musim 1968/1969 dan kembali diulangi pada musim 1970/1971. Posisi ini sudah cukup bagi mereka untuk berkompetisi di Inter-Cities Fairs Cup pada musim 1969/1970 ( tersisih di babak ketiga, kalah dari Newcastle United ).

Di musim 1971/1972 mereka juga berhasil berkompetisi di UEFA Cup, dimana kala itu mereka hanya mampu bertahan di babak pertama disisihkan oleh Athletic Bilbao. Desember 1973, Manager utama mereka kala itu, Ted Bates dipecat dan digantikan oleh asistennya Lawrie McMenemy yang kala itu, Southampton harus menjadi tim pertama yang merasakan sistem baru degradasi 3 tim di tahun 1974.

Dibawah kepelatihan McMenemy, Southampton mulai kembali membangun timnya dari divisi dua, mendapatkan pemain-pemain seperti Peter Osgood, Jim McCalliog, Jim Steele dan Peter Rodrigues ( menjadi kapten tim ). Pada tahun 1976 Southampton kembali mencapai babak final Piala FA melawan Manchester United di Wembley.

Pada laga final tersebut mereka berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 dan menjadi juara piala FA pertama mereka sepanjang sejarah. Semusim berikutnya mereka bermain di kompetisi Eropa Cup Winners Cup dan hanya mampu bertahan hingga babak ke tiga dimana mereka dikalahkan oleh Anderlecht dengan agregat 2-3.

Kembali ke Divisi 1

Pada 1977/1978, Southampton yang di kapteni oleh Alan Ball, The Saints berhasil finish di peringkat ke dua ( dibelakang Bolton Wanderers ) dan kembali bermain di divisi 1. Mereka berhasil finish di peringkat ke 14 di musim pertamanya setelah kembali ke divisi 1. Musim berikutnya mereka kembali bermain di Wembley untuk bermain di final piala Liga dalam suatu pertandingan yang amat seru melawan Nottingham Forest namun sayangnya menelan kekalahan 2-3.

Pada tahun 1980, McMenemy mendatangkan pemain yang menjadi pemain termahal Southampton kala itu, dengan mendatangkan pemain terbaik Eropa tahun itu Kevin Keegan. Walaupun karir Keegan bersama Southampton pada saat itu hanya berlangsung singkat selama dua tahun saja.

Pada saat bersama Keegan, Southampton menampilkan permainan menyerang yang sangat menarik, dimana mereka masa itu di perkuat juga oleh Alan Ball dan penjaga gawang legendaris Ted MacDougall. Mereka juga menciptakan rekor sebagai tim yang mampu menciptakan selisih gol terbanyak dalam suatu pertandingan di ajang FA Cup pada saat menghadapi Bournemouth 11-0.

Southampton pada musim 1980/1981 berhasil mencetak 76 total gol, finish di peringkat ke 6 yang menjadi peringkat tertinggi mereka di kompetisi elit liga Inggris. Musim berikutnya Kevin Keegan membantu klub untuk berada diperingkat teratas divisi 1, mereka berada di urutan pertama selama lebih dari dua bulan, mulai dari 30 Januari 1982 hingga 3 April 1982.

Namun Southampton mengalami musim yang menyesakkan di akhir liga, kejadian ini berawal dari cederanya Kevin Keegan yang berdampak pada penampilan Southampton. Disaat Keegan Absen, The Saints hanya mampu meraih 2 dari 9 pertandingannya dan akhirnya finish di posisi ke tujuh. Liverpool yang menjadi klub sebelumnya Keegan akhirnya menjadi juara di pertandingan terakhir liga. Keegan di musim itu menciptakan 26 dari 72 total gol Southampton. Musim berikutnya Keegan di jual ke Newcastle United.

Masih dibawah managemen McMenemy, Southampton kembali berbenah dengan anggota tim yang tersisa diantaranya Peter Shilton ( Kiper tim nasional Inggris kala itu ) Nick Holmes, David Armstrong, striker Steve Moran dan Winger lincah Danny Wallace mereka meraih peringkat tertinggi di liga dengan menempati peringkat kedua pada musim 1983/1984 ( hanya 3 poin saja dibawah Liverpool yang menjadi juara ).

Selain itu mereka juga menembus hingga babak semifinal piala FA, setelah dikalahkan oleh Everton di Highbury Stadium. McMenemy kemudian menambahkan gelandang veteran Jimmy Case ke skuadnya.

Musim berikutnya mereka mengalami penurunan dengan berada di peringkat kelima, namun sebagai akibat terjadinya tragedi Heysel yang menghukum seluruh tim-tim asal Inggris untuk berkompetisi di Eropa, mereka juga harus absen walaupun mendapatkan jatah untuk berkompetisi di Piala UEFA.

McMenemy memutuskan untuk meninggalkan Southampton pada akhir musim 1984/1985 yang di teruskan oleh Chris Nicholl, yang akhirnya dipecat setelah 6 tahun bersama Southampton walau Nicholl sebenarnya mampu mempertahankan status Southampton di deretan tim elit Liga Inggris kala itu.

Nicholl di gantikan oleh Ian Branfoot, yang merupakan asisten Steve Coppell di Crystal Palace hingga akhir musim 1990/1991. Pada saat ini pemain berbakat Southampton memperkuat tim yaitu Matthew Le Tissier, yang mampu menembus tim utama Southampton pada musim 1986/1987. Le Tissier juga terpilih menjadi pemain muda terbaik pada tahun 1990 dan nantinya akan terpilih menjadi salah satu anggota tim nasional Inggris dan memperoleh 8 cap bersama Inggris.

Pemain muda berbakat lainnya yang mampu menembus tim utama Southampton setelah Le Tissier adalah Alan Shearer, seorang pemain muda potensial yang diusia 17 tahun mencetak hat-trick melawan Arsenal di pertandingan liga pada tahun 1988. Shearer pun menjadi pemain inti Southampton pada tahun 1990 dan bertahan di klub hingga Juli 1992, ketika pada saat itu pihak klub memutuskan untuk menjualnya ke Blackburn Rovers dengan memecahkan rekor transfer kala itu sebesar 3 juta Poundsterling.

Shearer kemudian menjadi pemain termahal di dunia ketika Blackburn Rovers menjualnya ke Newcastle United seharga 15 juta Poundsterling pada tahun 1996.

Southampton di Premier League

Southampton juga merupakan salah satu tim pembentuk Premier League di tahun 1992/1993, namun menghabiskan waktu 10 tahun hanya bermain divisi 1 setelah serangkaian degradasi. Pada musim 1995/1996 Southampton finish di peringkat 17 dengan hanya mengoleksi 38 poin di liga, mereka terhindar dari degradasi saat itu hanya karena keunggulan selisih gol.

Dua kemenangan penting yang mereka tuai dalam 2 minggu terakhir sebelum berakhirnya liga menjadi penolong mereka untuk bertahan di premier league. Pertama, ketika mereka menang secara heroik atas Manchester United dengan skor 3-1 dan kemenangan tipis 1-0 dalam pertandingan away melawan Bolton Wanderers.

Mantan arsitek Liverpool dan Glasgow Rangers Graeme Souness yang menjadi manager utama Southampton, mendatangkan dua pemain asing Egil Ostenstad dan Eyal Berkovic. Pertandingan yang patut diingat musim itu adalah keberhasilan Southampton mengalahkan Manchester United 6-3 di kandang sendiri, The Dell pada bulan Oktober, kala itu kedua pemain yang didatangkan Souness berhasil menciptakan 2 gol, namun Souness harus menghadapi kritik pedas akibat ulah Ali Dia.

Souness akhirnya memutuskan mundur setahun berikutnya, setelah hanya semusim saja menukangi Southampton. Souness digantikan oleh Dave Jones yang berhasil membawa tim divisi 2 Stockport Country promosi ke divisi 1 dan sekaligus membawa Stockport ke babak semifinal Piala Liga.

Musim 1998/1999, sekali lagi Southampton nyaris terdegradasi, setelah hanya berada di peringkat paling bawah di klasemen liga Inggris hingga paruh musim. Namun sekali lagi mereka berhasil lolos dari degradasi setelah serangkaian hasil bagus di pertandingan-pertandingan terakhirnya.

Lolosnya Southampton dari degradasi kali ini tidak lepas dari upaya pemain internasional Marian Pahars dan pemain veteran mereka Le Tissier. Oleh media-media lokal bertahannya Southampton di Premier League kala itu dikenal dengan sebutan “The Great Escape”

Pembangunan stadion baru akhirnya mulai dijalani Southampton pada tahun 1999, dimana stadion baru tersebut dinamakan St Mary stadium.

Di pertengahan musim 1999/2000, Dave Jones memutuskan berhenti dari jabatan manager Southampton untuk lebih berkonsentrasi pada kasus hukum yang dijalaninya akibat dituduh melakukan seks dibawah umur. Posisi Jones digantikan oleh Glenn Hoddle yang membantu Southampton bertahan di kompetisi Premier League.

Sayangnya karir Hoddle hanya bertahan sebentar saja di Southampton setelah mendapatkan tawaran untuk menukangi Tottenham Hotspur di musim 2000/2001. Posisi Hoddle digantikan oleh Stuart Gray, yang membawa Southampton pindah kandang ke St Mary Stadium.

Di akhir musim 2000/2001, di pertandingan terakhir Southampton di The Dell, pemain veterannya Matthew Le Tissier berhasil menciptakan gol di menit-menit akhir pertandingan yang membawa kemenangan 3-2 atas Arsenal. Gol Le Tissier tersebut menjadi gol terakhir Southampton di stadion The Dell setelah digunakan semenjak tahun 1898.

Stuart Gray dipecat di musim berikutnya setelah serangkaian start buruk yang dilakukan oleh Southampton, Gray digantikan oleh ex manager Coventry City Gordon Strachan yang membawa Southampton berada di zona aman berada di peringkat ke 11 klasemen akhir.

Musim 2002/2003, Southampton berhasil finish di peringkat ke 8 liga Inggris dan menjadi runners-up Piala FA setelah dikalahkan Arsenal di partai puncak yang berlangsung di Stadium Millenium dengan skor tipis 1-0.

Musim tersebut ditandai pula dengan on-firenya penyerang utama mereka James Beattie yang mencetak 24 gol di seluruh kompetisi, 23 diantaranya terjadi di Liga Inggris.Strachan berhenti menjadi manager Southampton pada bulan Maret 2004, dan dalam rentang waktu 8 bulan setelah itu, dua manager yang ditunjuk menggantikan Strachan datang dan pergi, yaitu Paul Sturrock dan Steve Wigley.

Presiden klub Rupert Lowe membuat keputusan yang menimbulkan polemik dan memanaskan hubungan dengan fans setelah Lowe memutuskan untuk menunjuk Harry Redknapp sebagai manager utama The Saints berikutnya. Hubungan dengan fans memanas setelah Redknapp merupakan manager Portsmouth sebelumnya yang merupakan tim rivalitas utama dari Southampton.

Harry Redknapp membawa banyak pemain baru ke Southampton di musim pertamanya, termasuk mendatangkan putranya sendiri Jamie Redknapp dalam upayanya menyelamatkan Southampton dari degradasi.

Namun upaya Redknapp gagal, setelah Southampton harus rela turun kelas terdegradasi di hari-hari terakhir pertandingan liga. Terdegradasinya Southampton ini menghentikan rentetan penampilan mereka di kasta tertinggi liga Inggris sebanyak 27 kali. Terdegradasinya the Saints ini sangat menyesak kan karena mengalami kekalahan 1-2 di depan pendukungnya sendiri atas Manchester United

Lowe kembali membuat sensasi dengan mengangkat mantan pemain tim nasional Rugby Inggris, Sir Clive Woodward menjadi Direktur teknik pada Juni 2005.

Degradasi Ke Divisi 1

Pada 24 November 2005, Manager Portsmouth Alain Perrin, yang merupakan pengganti Harry Redknapp di Portsmouth di pecat. Harry Redknapp memutuskan berhenti dari manager Southampton untuk kembali bergabung dengan Portsmouth pada 7 Desember 2005. Southampton sendiri sepeninggal Redknapp ditangani oleh Dave Basset dan asistennya Dennis Wise menjadi pelatih sementara Southampton selama 3 pertandingan.

Southampton memutuskan menunjuk George Burley dan Clive Woodward sebagai manager pada 23 Desember 2005.

Rupert Lowe yang banyak menimbulkan keputusan kontroversial memutuskan mengundurkan diri dari jabatan presiden klub pada 30 Juni 2006, hanya beberapa hari sebelum rapat pemegang saham dilangsungkan. Posisinya digantikan oleh Michael Wilde yang menjadi pemegang saham terbesar di Southampton.

Masa-masa sesudahnya Southampton lebih banyak menghabiskan waktu untuk masalah kepengurusan dan mencari pemilik baru. Bermula dari musim 2006/2007 dimana pihak klub memutuskan untuk mencari pemilik baru, namun pada 26 Februari 2007 Michael Wilde memutuskan untuk mundur dari posisi presiden klub pada tanggal 28 Februari. Posisi Wilde digantikan oleh Leon Crouch yang akan berperan sebagai Presiden sementara hingga akhir musim, pada saat dewan klub sudah menenangkan suasana, namun pada 21 Juli 2007 Leon Crouch dilaporkan dipecat oleh Southampton.

Menjadi Perusahaan Publik

Pada tanggal 22 Oktober 2007, Southampton memutuskan menjadi perusahaan publik, dimana pihak dewan klub akan menerima lelang dari pihak investor manapun sebesar 55% dari saham klub. Tiga hari kemudian Perusahaan keuangan yang berbasis di London, SISU Capital, disebutkan menjadi pemilik potensial utama untuk Southampton.

SISU sendiri sebenarnya berminat kepada beberapa klub diantaranya Derby County, Manchester City, dan juga tentunya Southampton.Namun pada 14 Desember pihak SISU mengumumkan mereka telah mengambil alih saham Coventry City, dengan begini berarti menghentikan ketertarikan mereka atas Southampton.

Sehari sebelum rapat para pemegang saham dilakukan untuk mengembalikan Rupert Lowe dan Michael Wilde ke klub, David Jones yang merupakan salah satu dewan Southampton memutuskan mengundurkan diri, yang berarti memberi pintu masuk bagi kembalinya Rupert Lowe dan Michael Wilde. Wilde menjadi presiden klub Southampton FC sementara Lowe menjadi perusahaan publik Southampton.

Akhir musim 2006/2007 pihak klub menyuntikkan dana sebesar 6 juta poundsterling yang menjadi rekor dana transfer Southampton saat itu, dengan mendatangkan Striker Polandia Grzegorz Rasiak dan Marek Saganowski serta pemain muda berusia 17 tahun Gareth Bale yang kala itu berposisi sebagai bek kiri.

Penampilan Southampton di musim itu amat baik dengan berada di peringkat ke 6 yang merupakan posisi terakhir untuk play-off. Mereka kalah di pertandingan kandang melawan Derby County dibabak semifinal Play-off.

Kegagalan Southampton menjadi masalah serius bagi klub ini, bahkan pada 23 April 2009 FA memutuskan untuk menghukum Southampton -10 poin akibat kegagalan mereka dalam melakukan kewajibannya membayar gaji pemain-pemainnya.

Setelah menghadapi berbagai masalah serius finansial akhirnya pada 8 Juli 2009 pihak klub mengumumkan telah mendapatkan pembeli baru untuk Southampton yaitu Markus Liebherr yang mendatangkan beberapa pemain penting diantaranya Rickie Lambert yang didatangkan dari sesama klub League One Bristol Rovers pada 10 Agustus 2009.

Dibawah kepemilikan pemilik baru, Southampton akhirnya bisa kembali berprestasi diantaranya dengan kembali meraih promosi ke divisi Championship yang diperoleh pada musim 7 Mei 2011 lewat kemenangan 3-1 atas Walsall

Kembalinya Southampton ke divisi Championship kali ini tidak berlangsung lama, mereka hanya semusim bermain di divisi Championship setelah berhasil meraih promosi kembali ke kasta tertinggi Premier League dengan kemenangan 4-0 atas Coventry City. Di pertandingan tersebut St Mary Stadium mencatatkan rekor penonton terbanyak 32,363 fans. Rickie Lambert sendiri di akhir pertandingan meraih golden bootnya yang ke tiga dalam 4 musim terakhirnya, dimana dia juga meraih Pemain terbaik divisi Championship.

Kembali ke Premier League

Pada 10 Juni 2012, Southampton melengkapi pembelian 7 juta Poundsterling striker Burnley, Jay Rodriguez, pembelian ini menjadi rekor transfer pembelian Southampton yang sebelumnya 4 juta Poundsterling untuk Rory Delap, yang ditransfer dari Derby County tahun 2001.

Rekor Jay Rodriguez ini kemudian akan dipecahkan oleh pembelian Gaston Ramirez dari Bologna seharga 12 juta Poundsterling. Di awal kompetisi Mauricio Pochettino didatangkan untuk menggantikan Adkins yang dipecat oleh dewan klub. kedatangan Pochettino membawa perubahan yang baik bagi Southampton dengan mencatatkan beberapa kemenangan mengesankan atas Manchester City, Liverpool, dan Chelsea. Namun di musim yang sama mereka juga menderita kekalahan terbesar 1-6 atas Arsenal.

Di musim ini mereka berakhir di posisi 14, empat peringkat diatas zona degradasi dengan 41 poin.

Bulan Juli 2013, sebagai persiapan untuk menghadapi musim baru Southampton kembali memecahkan rekor klub dengan mendatangkan Victor Wanyama dari Glasgow Celtic dengan harga 12,5 juta Poundsterling. Sebulan kemudian pada 18 Agustus 2013, rekor kembali pecah untuk keempat kalinya dalam 2 tahun terakhir kala mendatangkan Daniel Osvaldo dari AS Roma seharga 15 juta Poundsterling.

Southampton juga mendatangkan Center Bek Dejan Lovren dari Lyon seharga 8,5 juta Poundsterling, pada musim tersebut mereka mengakhiri musim dengan berada di peringkat ke 8 mendapatkan poin 56.

Pochettino diakhir musim akhirnya hengkang setelah mendapatkan tawaran dari klub rival sesama Premier League Tottenham Hotspur. Pihak klub bergerak cepat dengan mendatangkan Ronald Koeman pada 16 Juni 2014. Koeman dikontrak selama 3 musim, mantan pelatih Feyenoord ini juga mendatangkan saudaranya Erwin Koeman sebagai asistennya di Southampton.

Di akhir musim 2013/2014, Southampton mencatatkan rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah klub, termasuk menjual Rickie Lambert, kapten tim Adam Lallana dan Dejan Lovren yang dijual ke Liverpool dengan harga 4 juta, 25 juta dan 20 juta Poundsterling. Selain itu bek kiri Luke Shaw juga dijual ke Manchester United dengan rekor pejualan tertinggi klub seharga 27 juta Poundsterling dan Calum Chambers yang bergabung dengan Arsenal dengan harga 16 juta Poundsterling.

Pada 8 Juli 2014, Southampton mendatangkan pemain Serbia Dusan Tadic yang dilaporkan didatangkan dengan harga 10,9 juta Poundsterling dari Twente. Kedatangan Tadic juga di ikuti oleh Striker Italia Graziano Pelle. Akhir Juli Southampton mendatangkan bek Chelsea Ryan Bertrand dengan status pemain pinjaman masa panjang dengan opsi pembelian sebesar 10 juta Poundsterling pada akhir musim.

Bulan Agustus, The Saints mendatangkan Fraser Forster seharga 10 juta Poundsterling dari Glasgow Celtic, Southampton juga menambah skuadnya dengan mendatangkan Florin Gardos ( 6 juta Pounds ) Shane Long dari Hull City ( 12 juta Pounds ) dan Sadio Mane ( 10 juta Pounds ) serta Toby Alderweireld dengan status pinjaman dari Atletico Madrid.

Di awal musim 2015/2016 ini, Southampton menjual Nathaniel Clyne ke Liverpool ( 12,5 juta Poundsterling ) dan Morgan Schneiderlin ke Manchester United dengan harga 27 juta Poundsterling. Pemain yang masuk pada musim 2015/2016 adalah Virgil Van Dijk ( 13 juta Poundsterling ), Cuco Martina, Oriel Romeu, Steven Caulker dan Maarten Stekelenburg.

Pemain 

Skuad Utama Southampton

No. Posisi Pemain
1 England GK Kelvin Davis (kapten klub)
2 Portugal DF Cédric Soares
3 Japan DF Maya Yoshida
4 Netherlands MF Jordy Clasie
5 Romania DF Florin Gardoș
6 Portugal DF José Fonte
7 Republic of Ireland FW Shane Long
8 Northern Ireland MF Steven Davis
9 England FW Jay Rodriguez
10 Senegal MF Sadio Mané
11 Serbia MF Dušan Tadić
12 Kenya MF Victor Wanyama
14 Spain MF Oriol Romeu
15 Curaçao DF Cuco Martina
No. Posisi Pemain
16 England MF James Ward-Prowse
17 Netherlands DF Virgil van Dijk
18 England MF Harrison Reed
19 Italy FW Graziano Pellè
20 Spain FW Juanmi
21 England DF Ryan Bertrand
22 Netherlands GK Maarten Stekelenburg (pinjaman dari Fulham)
24 England DF Jack Stephens
25 Argentina GK Paulo Gazzaniga
28 England FW Charlie Austin
33 England DF Matt Targett
40 England FW Sam Gallagher
44 England GK Fraser Forster

Skuad pemain Usia dibawah 21 tahun

No. Posisi Pemain
29 England DF Bevis Mugabi
30 England DF Will Wood
31 England MF Armani Little
34 England MF Jake Flannigan
35 Nigeria DF Josh Debayo
37 Scotland MF Harley Willard
No. Posisi Pemain
39 England MF Josh Sims
42 England MF Jake Hesketh
43 Gibraltar GK Will Britt
46 England MF Dominic Gape (kapten)
47 England FW Marcus Barnes

Pemain yang Sedang Di pinjamkan

No. Posisi Pemain
23 Uruguay MF Gastón Ramírez (Di pinjamkan ke Middlesbrough)
27 Wales MF Lloyd Isgrove (Di pinjamkan ke Barnsley)
32 England DF Jason McCarthy (Di pinjamkan ke Wycombe Wanderers)
36 England DF Jordan Turnbull (Di pinjamkan ke Swindon Town)
38 England MF Sam McQueen (Di pinjamkan ke Southend United)
45 England FW Ryan Seager (Di pinjamkan ke Crewe Alexandra)

Staff utama Southampton

  • Pemilik : Katharina Liebherr
  • Ketua : Ralph Krueger
  • Direktur Tekhnik : Martin Hunter
  • Presiden Kehormatan : Terry Plaine MBE
  • Manager Utama : Ronald Koeman
  • Assisten Manager : Erwin Koeman
  • Pelatih Utama : Jan Kluitenberg
  • Asissten Pelatih Utama : Sammy Lee
  • Pelatih Kiper : Dave Watson

Stadium 

St.Mary Stadium merupakan kandang utama dari Southampton FC yang digunakan sejak Agustus 2001. Memiliki kapasitas sebesar 32,689 penonton dan merupakan satu-satunya stadion di Eropa yang memiliki rate bintang 4 dengan kapasitas yang hanya 30 ribuan.

Selain menjadi kandang Southampton, Stadion ini juga sering menjadi pertandingan internasional termasuk saat Inggris menggelar pertandingan babak qualifikasi melawan Makedonia tahun 2002 yang berakhir dengan skor imbang 2-2.

Tempat pemusatan pelatihan di Southampton ini dikenal dengan nama Staplewood yang berlokasi di Marchwood. Bulan November 2014 pusat pelatihan yang baru sedang dibangun dan memakan biaya sebesar 40 juta poundsterling. Dan akan berwarna Markus Liebherr untuk menghargai jasanya menyelamatkan klub ini dari krisis finansial pada tahun 2009 lalu.

Stadion utama St.Mary Stadium mencatatkan rekor terbesar pada 18 Oktober 2011, kala itu jumlah penonton saat itu tercatat sebesar 32,152 penonton dalam laga melawan West Ham United. Rekor ini dipecahkan setahun kemudian pada 28 April 2012 kala menghadapi Coventry City dengan catatan sebesar 32,363 penonton.

Anthem

Hymne atau lagu wajib bagi para pendukung Southampton berjudul “When The Saints Go Marching in” yang merupakan lagu populer dan digunakan oleh berbagai klub olahraga di seluruh dunia. Mereka menggunakan lagu ini karena memang Southampton memiliki julukan “The Saints” dan mereka adalah salah satu klub yang menggunakan lirik lagu ini tanpa mengubah dari aslinya.

Oh when the Saints, go marching in,
Oh when the Saints go marching in,
Oh how I want to be with St Kilda,
Oh when the Saints go marching in.

Oh when the Saints (Oh when the Saints), go marching in (go marching in),
Oh when the Saints go marching in,
Oh how I want to be with St Kilda,
Oh when the Saints go marching in.

Simbol dan Lambang

Pada Awalnya klub ini menggunakan lambang yang sama dengan lambang kota Southampton, namun sekitar tahun 1970-an mereka memutuskan untuk mengubahnya menjadi lambang klub sendiri atas desakan dari para fans. Pihak klub kemudian menggelar sayembara pembuatan logo yang dimenangkan oleh Rolland Parris yang digunakan selama kurang lebih 20 tahun.

Pihak klub akhirnya memutuskan untuk memodifikasi hasil desain dari Parris pada tahun 1990 atas alasan hak paten.

Gambar lingkaran di atas lambang utama Southampton melambangkan Saints ( orang suci ) yang mengimplikasikan julukan klub ini “The Saints”. Bola melambangkan klub, Scarf melambangkan fans dari southampton.

Gambar pohon melambangkan mereka berada di daerah New Forest dan merupakan lambang Southampton Common ( tempat mereka bermain di awal mulanya ), sementara gambar air melambangkan kota ini merupakan kota yang terikat dengan sungai, laut dan samudra. Dibawah itu ada gambar bunga putih yang merupakan simbol utama dari kota ini.

Akademi Southampton

Southampton cukup sukses dalam mengembangkan pemain-pemain mudanya, di akademi ini akan dididik dan dilatih para pemain-pemain muda usia mulai dari 9 tahun hingga 18 tahun. Hasil dari didikan klub ini telah melahirkan beberapa pemain andalan yang hingga kini juga bermain untuk tim nasional Inggris diantaranya adalah Adam Lallana, Theo Walcott, Alex Oxlade Chamberlain, Wayne Bridge, dan Luke Shaw.

Selain itu juga ada Gareth Bale yang bermain untuk tim nasional Wales dan Chris Baird untuk tim nasional Irlandia utara.

Sponsors 

Sepanjang sejarahnya Southampton pernah menjalin kerjasama dengan 8 sponsor yang di letakkan di kostum utama mereka. Perusahaan pertama yang menjalin kerjasama Sponsor dengan The Saints adalah Rank Xerox yang terjalin selama 3 tahun pada 1980.

Setelah itu Air Florida menjadi Sponsor kedua yang menjalin kerjasama sebelum akhirnya Draper Tools menjadi sponsor utama di kostum Southampton selama 9 tahun dari 1984 hingga 1993. Dimplex setelahnya menjadi sponsor Southampton pada tahun 1993 hingga berakhir pada tahun 1995.

Sanderson Group PLC menjadi sponsor kelima Southampton yang mengikat kerjasama selama 4 tahun, Friends Provident mengambil alih kerjasama bersama Southampton. Ini merupakan sponsor terakhir Southampton yang bermain di stadion The Dell.

Pada 9 Mei 2014 Southampton mengumumkan menjalin kerjasama dalam hal sponsor dengan Veho yang dimulai pada 1 Juli 2014 dan akan berakhir 2 tahun pada tahun 2016 mendatang.

Prestasi dan Gelar Southampton

Football League Division One / Premier League

  • Runner up : 1983/1984

Football League Division Two / Football league Championship

  • Runner Up : 1965/1966, 1977/1978, 2011/2012

Football League Division Three / Football League One

  • Champions : 1959/1960
  • Runners Up : 2010/2011

Football League Third Division South

  • Champions : 1921/1922

Southern League 

  • Champions : 1896–97, 1897–98, 1898–99, 1900–01, 1902–03, 1903–04

Piala FA

  • Juara : 1976
  • Runners Up : 1900, 1902, 2003

Piala Liga

  • Runners Up : 1979

FA Community Shield

  • Runners Up : 1976

Football League Trophy

  • Juara : 2010

Gol Terbanyak Liga

  • 185 Mick Channon 1966–1977 & 1979–1982
  • 161 Matthew Le Tissier 1986–2002
  • 160 Terry Paine 1956–1974
  • 156 Bill Rawlings 1920–1927
  • 154 George O’Brien 1959–1966
  • 145 Derek Reeves 1954–1963
  • 134 Ron Davies 1966–1973
  • 106 Rickie Lambert 2009–2014
  • 97 Martin Chivers 1962–1968

Berbagai Rekor-rekor Klub

Kemenangan Terpanjang :

  • 10 pertandingan, 16 April 2011 – 20 Agustus 2011 ( Liga )
  • 11 Pertandingan, 16 April 2011 – 20 Agustus 2011 ( Seluruh Kompetisi )

Tanpa Terkalahkan Terpanjang :

  • 19 Pertandingan , 5 September 1921 – 31 Desember 1921

Kemenangan Kandang Terpanjang :

  • 19 Pertandingan, 12 Februari 2011 – 29 November 2011 ( Liga )
  • 21 Pertandingan, 12 Februari 2011 – 29 November 2011 ( Seluruh Kompetisi )

Kemenangan Terbesar Di kandang :

  • 14-0 Melawan Newbury Town, 13 Oktober 1894 ( Kualifikasi Piala FA )
  • 11-0 Melawan Northampton Town, 28 Desember 1901 ( Southern League )
  • 11-0 Melawan Watford, 13 Desember 1902 ( Southern League )
  • 8-0 Melawan Northampton Town, 24 Desember 1921 ( Football League Third Division South )
  • 8-0 Melawan Sunderland, 18 Oktober 2014 ( Premier League )

Kemenangan Terbesar Tandang :

  • 6-0 Melawan Carlisle United, 22 Januari 1977 ( Football League Second Division )
  • 6-0 Melawan Wolverhampton Wanderers, 31 Maret 2007 ( Football League Championship )
  • 6-0 Melawan Oldham Athletic, 11 Januari 2011 ( Football League One )
  • 6-0 Melawan MK Dons, 23 September 2015 ( Piala Liga )

Kekalahan Terbesar dikandang

  • 0-6 Melawan Plymouth Argyle, 5 Desember 1931 ( Football League Divisi II )
  • 0-6 Melawan Brentford, 9 Maret 1959 ( Football League Divisi III )

Kekalahan Terbesar Tandang

  • 0-8 Melawan Crystal Palace, 16 November 1913 ( Southern League )
  • 0-8 Melawan Tottenham Hotspur, 28 Maret 1936 ( Football League Divisi II )
  • 0-8 Melawan Everton, 20 November 1971 ( Football league Divisi I )

Penampilan Terbanyak 

  • Terry Paine : 815 kali ( 1956 – 1974 )

Gol Terbanyak

  • Mick Channon : 228 gol ( 1966 – 1977 ) dan ( 1979 – 1982 )

Gol Terbanyak dalam Semusim

  • Derek Reeves : 44 Gol ( 1959 – 1960 )

Gol Terbanyak dalam Satu pertandingan

  • Albert Brown : 7 gol ( melawan Northampton Town, 28 Desember 1901 )

Pemain Termuda di tim utama

  • Theo Walcott : 16 tahun 143 hari, debut melawan Wolverhampton Wanderers pada 6 Agustus 2005

Rekor Transfer

  • Pembelian : Pablo Daniel Osvaldo 12,8 juta Poundsterling + Beberapa biaya tambahan sebesar 2 juta Euro ke AS Roma
  • Penjualan : Luke Shaw 31 juta Poundsterling yang didapatkan dari Manchester United ( 27 juta didepan + 4 juta berbagai biaya tambahan )

Rekor Penonton terbanyak

  • 32,363 saat melawan Coventry City pada 28 April 2012
Silakan daftar untuk memasang taruhan bola Liga Inggris, Dengan anda bergabung bersama Indoklik88 yang merupakan agen resmi SBOBET di Indonesia. Maka anda akan mendapatkan akun ID secara gratis serta mendapatkan bonus dari game yang pertama kali anda mainkan.

ID Akun resmi ini sudah support dengan bank lokal seperti BCA, BNI, BRI, atau Mandiri sehingga dengan minimal deposit Rp 50.000,- dan minimal taruhan adalah Rp. 25.000, anda sudah dapat bermain - Jadi, Langsung saja anda melakukan registrasi akun SBOBET, Maxbet, atau 368bet di bawah ini!

Silahkan hubungi Customer service jika ada pertanyaan atau panduan teksnis lainnya
SMS : +855-77976536
BBM : 2B42F147
WhatsApp : +855-77976536
ID Wechat: indoklik88
ID line: indoklik88

About

daftar cf88id daftar s1288 agen judi tembak ikan game judi tembak ikan daftar maxbet poker online uang asli Cara Daftar SBOBET Casino 338a link maxbet link sbobet cara buat akun sbobet daftar spade77 cara daftar ion777 cara register id akun maxbet sbobet mobile login ion casino daftar maxbet cara registrasi id sbobet daftar pokerplace88 domino online daftar game tembak ikan android s128 sabung ayam online s128